Hai readers.. aku adalah seorang siswi kelas 9D di SMPN 1
Magetan (snesma). Di postingan kedua ini aku mau cerita tentang kesan kesan
yang aku dapat selama menjadi pelajar di SMPN 1 MAgetan. Sebenarnya banyak
sekali kesan yang aku dapat mulai dari pengalaman yang menyedihkan,
mengharukan, menyenangkan, sampai yang menjengkelkan. Tapi tidak mungkin kan kalau
aku menceritakan semua pengalaman itu. Jadi disini aku hanya cerita tentang pengalaman
yang penting penting saja. Baiklah, selamat membaca… ;)
Seperti pada umumnya, aku sebagai peserta didik baru
diwajibkan mengikuti kegiatan MOS. Waktu awal masuk snesma aku belum akrab sama
teman teman sekelas, yaitu teman kelas 7d. Tapi dengan kegiatan Mos ini aku
menjadi akrab dengan teman teman sekelas walaupun belum semuanya. MOS saat itu
bertepatan diadakan saat Bulan Ramadhan jadi hampir semua kegiatan MOS
dilakukan di dalam ruangan. Di snesma ini ada aula yang cukup luas dan di sanalah
tempat aku mengikuti kegiatan MOS. Kegiatan mos ini diisi dengan sosialisasi
dari bapak ibu guru dan polisi. Selain itu ada juga kegiatan di luar ruangan
yaitu latihan upacara bendera. Walaupun latihan upacaranya dilakukan saat puasa
tapi aku dan teman teman tetap bersemangat mengikutinya J
Beberapa hari setelah MOS ada kegiatan Pondok Romadhon yang
diadakan di pondok pesantren desa Plumpung, Plaosan. Aku kurang cocok dengan makanan disana.
Kamar mandinya juga belum cukup bila dibandingkan jumlah siswa. Jadi aku harus
numpang mandi di rumah penduduk sekitar. Di pondok itu sholat tarawihnya 18
rakaat ditambah 3 rakaat shalat witir. Sholat di sana gerakannya sangat cepat.
Setelah salam langsung takbiratul ikhram tanpa jeda waktu. Surat surat yang
dibaca imam juga sangat cepat. jadi intinya aku kurang
menikmati kegiatan pondok ramadhan pertamaku ini.
Emm.. aku ini juga anak PMR loo. Dulu waktu kelas 7 aku
pernah mengikuti kemah gabungan PMR di lapangan Desa Balegondo. ada 10 Anak PMR snesma yang mengikuti kemah ini.
Yaitu aku, Asa, Firda, Galih, Salma, Hanis, Janna, Adel, Rani, Sama Viony. Kami
satu regu dan leadernya adalah Janna.
Waktu itu kami berangkat hari Senin dan sesampainya di lapangan kami langsung
mendirikan 2 tenda dengan bantuan Bu Iin dan Pak Agus (Pembina PMR di snesma).
Tapi di kemah ini kami tidak pernah sekalipun tidur di dalam tenda. Kenapa?
Karena setiap malam tendanya diguyur hujan. Saat kemah, malam pertama disambut
dengan hujan deras yang merobohkan tenda kami. Akhirnya aku dan teman teman 1
regu memboyong semua barang dan mencari tempat untuk “mengungsi”. Awalnya kami
berlindung di balai desa, setelah itu kami berjalan menuju sebuah Panti Asuhan.
Dan di sanalah kami mengungsi sampai kegiatan kemah selesai. Kebetulan Pak Agus
kenal dengan pemilik panti.
Pak Agus Mujianto (pembina PMR) |
Hari kedua kegiatannya adalah penyampaian materi. Ada materi
pertolongan pertama, kepalang merahan, remaja sehat, donor darah, dan lain
lain. Malam kedua diisi dengan kegiatan pentas seni wira ( SMA sederajat). Tapi
kami tidak bisa melihat karena hujan juga. Akhirnya kami di panti menyiapkan
properti untuk traveling besok. Traveling disini artinya bukan jalan-jalan atau
main-main, tapi maksud dari traveling adalah tes, presentasi, dan praktek
tentang materi yang sudah kita dapat hari ini. Malam ini kita begadang untuk
mempersiapkan untuk pempersiapkan diri untuk traveling besok.
bu iin |
Esok harinya kami menuju lapangan sekitar jam 7. Dan
ternyata giliran traveling regu kami adalam jam 2. Akhirnya kami menunggu
sambil jalan jalan di sawah dekat lapangan. Sekitar jam 2 kami berangkat menuju
tempat traveling, yaitu di Balai Desa Balegondo. Traveling ini selesai sekitar
jam 18.30 dan saat itu hujan deras. Jadi kami menunggu hingga hujannya agak
reda. Sampai pondok kami segera antri untuk mandi setelah itu mengemas barang
barang karena besok pagi kami sudah pulang. Sebenarnya malam ini aka nada api kebersamaan di lapangan. Tetapi
karena masih hujan, jadi acaranya tidak diadakan. Kata Kak Yono (Pembina/pengajar
PMR snesma) api kebersamaan itu jauh lebih bagus daripada api unggun.
Di hari selanjutnya, seperti biasa kita antri mandi dulu setelah
itu mengemas barang lagi sampai tidak ada yang tertinggal karena setelah upacara
nanti kita langsung pulang. Kemudian kita sarapan bersama di panti lalu menuju
lapangan untuk mengikuti upacara penutupan. Setelah upacara penutupan,
diumumkan pemenang dalam semua kategori yang sudah dilombakan (pada kegiatan
traveling). Aku sangat bersyukur karena reguku berhasil meraih 4 piala. Setelah acara selesai kami langsung naik mobil
menuju sekolah. Setelah itu baru dijemput oleh orangtua masing masing.
foto bersama 1 regu. aku paling kanan |
piala hasil latihan gabungan |
Sekarang aku mau cerita saat aku kelas 8. Aku duduk di kelas
8c yang diketuai oleh Abdillah Darmawan
(Wawan) dan wali kelasnya adalah Bu Haryanti yang merupakan guru Bahasa
Inggris. Waktu awal kelas 8 aku duduk sebangku dengan Intan. Tapi tidak lama
kemudian, intan pindah duduk sama olga dan aku duduk sama Aurelzya Cahya Salsabilla
sampai naik kelas.
foto bersama Aurelzya di Bajra Sandi, Bali |
Kelas 8 ini menurutku sangat berkesan karena teman temanku
sekelas sangat menyenangkan. Apalagi ada Robbi
dan Dimas (sole) yang sangat humoris. Di semester 2 sekolahku
mengadakan study tour di Bali. Saat di bali aku satu kamar dengan temanku kelas
7 yaitu Asa,Galih, dan Firda. Biro wisatanya adalah Sumirat Tour. Tempat yang kami kunjungi di bali adalah Tanah Lot, Jogger, Sangeh, Tanjung Benua,
Patung GWK, Pantai Pandawa, Pantai Kuta, Pusat Oleh Oleh Krisna, Bajra Sandi,
Dan Pasar Sukowati. Kami stay di hotel yang namanya Hotel Made Bali. Hotel
ini fasilitasnya juga lumayan bagus. 1 kamar ada 2 ranjang, kipas angin, meja,
stop kontak, TV, dan toilet. Walaupun hanya 3 hari di Bali tapi aku sangat
menikmati study tourku kali ini. Saat hari terakhir di bali rasanya berat
sekali untuk meninggalkan pulau ini. Tapi tak apalah.. insyaallah nanti kelas
11 aku akan kembali menginjak tanah Bali..
Selanjutnya aku mau cerita tentang karyaku bersama teman
temanku kelas 8. Kami punya sebuah karya bersama yaitu patung semut . Patung ini kami buat
karena tugas dari Pak Endri Tri Wibowo selaku guru seni budaya kami. Pak endro
memberi tugas untuk semua kelas 8 membuat patung yang nantinya akan menghiasi
aula saat atambe kakak kelas. Patung ini rangkanya kami buat dari bambu yang
diikat dengan kawat lalu dibalut dengan kertas semen kemudian dicat. Dalam
membuat patung ini, sangat terasa kebersamaan antar siswa kelas 8c. Kami
bersama sama menempel kertas semen di rangka patung dengan lem kayu. Lalu kami
bersama sama lagi untuk mengecat patung dengan lem hitam dan merah. Saat
atambe, patung kelas kami dipajang di panggung aula, mungkin ini karena patung
kelas kami sangat bagus, wkwkkk :v
patung semut kelas 8. dari kanan : aku, fachreza, intan |
Sekarang aku sudah kelas 9. Di kelas 9d ini teman sekelasku
kembali seperti dulu saat kelas 7. Jadi aku dan teman sekelasku sudah saling
akrab. Kelas ini diketuai oleh Tri
Winarno dan wali kelasnya adalah Bu
Ety Wikaningsih yang merupakan guru IPS. Saat ini sudah akhir semester 1.
Artinya aku harus lebih rajin belajar untuk menghadapi UN. Apalagi sekolahku
menerapkan K13 dan UN menggunakan computer (CBT). Jadi mungkin pengawasannya
juga lebih ketat dan harus dikerjakan dengan diri sendiri karena satu kelas
soalnya tidak ada yang sama. Di kelas 9 ini belum banyak pengalaman yang
mengesankan. Sejak awal masuk kegiatannya hanya belajar dan mengajar. Jadi
belum banyak yang bisa aku ceritakan. Mungkin aku akan kembali menceritakan
pengalamanku setelah kelulusan nanti. Emm.. aku rasa sudah cukup yang aku
ceritakan. Terimakasih telah membaca…
FYI : september, 2021 aku adalah mahasiswa smt 5 di salah satu univ surakarta. Time flies..